BACATODAY.COM – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah mengusulkan wacana untuk naturalisasi tenaga kesehatan, menggambarkan mereka layaknya pemain timnas sepakbola. Pernyataan ini memicu perdebatan dan perhatian publik.
Wacana ini muncul setelah pernyataan Budi dalam Forum Komunikasi Nasional Tenaga Kesehatan di Jakarta pada Selasa, 21 Mei 2024. Namun, mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari, yang menjabat pada era Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2009), tidak sependapat dengan Budi.
Siti Fadilah mempertanyakan apakah naturalisasi tenaga kesehatan benar-benar diperlukan. “Perlukah kita impor dokter dan dinaturalisasi?,” katanya dikutip X @pureblood_4ever pada Minggu (7/7/2024).
Dia menyoroti bahwa tenaga yang didatangkan ke Indonesia mungkin tidak memahami penyakit-penyakit yang ada di masyarakat lokal. “Pertanyaannya dokter yang pendidikan di sana nggak tahu korengan, gak tahu gudiken,” paparnya.
Selain itu, Siti Fadilah menekankan bahwa evaluasi Budi, yang menggunakan angka dari WHO, tidak mempertimbangkan kebutuhan dalam negeri. “Beliau memakai angka-angka WHO, tanpa menganalogikan kebutuhan dalam negeri,” terangnya.
Menurutnya, distribusi dokter saat ini juga menjadi masalah utama. Mayoritas dokter spesialis hanya berada di kota-kota besar, sementara daerah-daerah terpencil mengalami kekurangan dokter.
Sebelum tahun 2004, pemerintah mengatur distribusi dokter dengan berhasil. Namun, setelah tahun 2004, perubahan dalam perundang-undangan mengakibatkan liberalisasi kesehatan, dan pemerintah tidak lagi mengatur pendidikan dokter.
“Sebelum 2004 pemerintah lah yang mengatur distribusi dokter. Jadi, pak Harto itu berhasil mendistribusikan dokter ke remote Area dengan programnya beliau Inpres (Instruksi Presiden),” sebutnya. (rmp)