Sosialisasi Telemedisin Pada Warga Masyarakat Oro-Oro Ombo, Kridayanti Tekankan Cerdik

BACATODAY.COM – Bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDIP menggelar kegiatan acara Sosialisasi Telemedisin melalui Gerakan Masyarakat Sehat (Germas), yang berlokasi di gedung Serbaguna (GSG) Desa Oro-oro Ombo, Jalan Gondorejo, Kecamatan Batu, Kota Batu, pada Selasa (23/7/2024).

Dengan mengusung tema Pemanfaatan Telemedisin bagi warga masyarakat, kegiatan ini dihadiri ratusan warga masyarakat di wilayah tersebut, yang meliputi Desa Oro-oro Ombo dan Kelurahan Temas.

Tak hanya itu, Sosialiasi Telemedicine juga dihadiri Dinas Kesehatan Kota Batu, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, dan Kepala Desa Oro-oro Ombo.

Anggota Komisi lX DPR RI, Kris Dayanti menjelaskan, bahwa kegiatan ini dilakukan untuk memberikan pemahaman bagi warga masyarakat di Desa Oro-oro Ombo terkait dengan manfaat Telemedicine.

“Melalui konsultasi online seputar masalah kesehatan, kini pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah memiliki program Telemedicine Indonesia dalam rangka penyediaan konsultasi online di rumah sakit hingga Puskesmas,” terang KD, sapaan akrabnya kepada awak media.

Diva Pop Indonesia ini menambahkan, bahwa sebetulnya layanan konsultasi online atau telemedicine bisa dengan mudah untuk diakses melalui handphone.

“Ya, karena layanan ini sudah ada jauh sebelumnya. Namun, perbedanya dulu yang digunakan adalah radio, telepon, dan telegram, bukan perangkat teknologi digital seperti saat ini. Di era digitalisasi seperti sekarang ini kita juga harus cerdik, apa itu cerdik Cek kesehatan, Enyahkan rokok, Rajin Olah raga, Diet seimbang, Istirahat cukup dan Kelola stres,” tekannya.

Pelantun tembang Menghitung Hari ini memaparkan, bahwa telemedicine atau konsultasi online didefinisikan oleh American Academy of Family Physicians, sebagai praktik penggunaan teknologi untuk memberikan pelayanan kesehatan dari jarak jauh.

“Contohnya seorang dokter di satu tempat pelayanan kesehatan, baik Puskesmas atau rumah sakit menggunakan teknologi komunikasi untuk melayani pasien yang berada di tempat lain,” urai KD.

Menurut WHO, lanjut penyanyi jebolan ajang pencarian bakat Asia Bagus ini, bahwa praktik telemedisin bisa dibedakan menjadi dua, yakni asinkronis dan sinkronis.

“Perbedaan keduanya terletak pada pengiriman data terkait yang diperlukan dalam konsultasi online. Dengan telemedicine asinkronis, data pasien bisa dikirim melalui email kepada dokter. Selanjutnya dokter mempelajari data itu untuk kemudian menyampaikan diagnosis. Sedangkan telemedicine sinkroinis dilakukan dengan cara interaktif secara langsung, misalnya melalui video call. Jadi baik dokter maupun pasien dapat berinteraksi secara langsung untuk konsultasi masalah kesehatan,” ungkapnya.

Meski demikian, masih kata KD, data pasien terlebih dahulu dikirim ke dokter untuk dijadikan dasar diagnosis yang melengkapi konsultasi online melalui telemedicine.

“Seperti yang saya sampaikan tadi, bahwa tujuan penggunaan telemedicine untuk memberikan dukungan klinis yang tentunya berguna dalam mengatasi hambatan geografis dan jarak, dengan melibatkan penggunaan berbagai jenis perangkat teknologi informasi,” tukas KD.

Istri dari pengusaha asal Timor Leste, Raul Lemos ini juga mengungkapkan, bahwa selain bertujuan untuk meningkatkan kesehatan bagi masyarakat melalui layanan konsultasi secara online. Ada banyak hal yang bisa dilakukan dengan telemedisin.

“Diantaranya pengiriman data pasien yang jauh dari rumah sakit untuk dilakukan diagnosis secara cepat, seperti radiologi dan pemeriksaan jantung. Sebab, telemedicine juga bisa dilakukan antar fasilitas kesehatan untuk pertukaran data pasien. Maka, dengan demikian, pasien tetap dapat memperoleh manfaat pemeriksaan kesehatan dari dokter meski tempat tinggalnya jauh dari fasilitas medis atau tempat layanan kesehatan,” tukas KD.

Politisi PDI Perjuangan ini mencontohkan, misalnya saja bagi masyarakat yang tinggal di daerah pelosok, atau desa tertinggal yang jauh dari tempat layanan kesehatan. Karena dalam hal ini, dokumen seperti foto, video, dan rekam medis cukup dikirimkan ke dokter untuk mendapat diagnosis.

“Karena fungsi utama telemedisin adalah mempermudah pelayanan medis oleh fasilitas kesehatan, terutama bagi masyarakat yang sulit terjangkau atau mengakses fasilitas tersebut. Namun dibutuhkan dukungan infrastruktur dan pemahaman mengenai teknologi informasi yang memadai dalam penerapan telemedicine. Maka dari itu, saya bersama Kemenkes RI bekerjasama untuk mensosialisasikan telemedicine melalui Germas kepada masyarakat, agar mereka menjadi paham,” tutup KD.

Di tempat yang sama, Kabid Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penanganan Bencana Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu, dr. Susana Indahwati juga menyampaikan, bahwa khusus dalam soal konsultasi kesehatan menggunakan Internet, dibutuhkan koneksi yang stabil dan kuat agar layanan berjalan lancar.

“Maka secara otomatis, dengan adanya dukungan tersebut, telemedicine dapat berfungsi sepenuhnya sesuai dengan tujuannya untuk membantu meningkatkan kesehatan masyarakat secara jarak jauh, agar mempermudah,” katanya.

Menurutnya, telemedicine juga berfungsi memudahkan sistem rujukan bagi pasien antar rumah sakit atau dari Puskesmas ke rumah sakit, karena telemedicine atau konsultasi online disarankan menjadi pilihan meski masyarakat masih bisa menjangkau fasilitas medis.

“Jadi bukan hanya mereka yang tinggal di daerah terpencil yang bisa memperoleh manfaat telemedicine, melainkan masyarakat secara umum. Sebab, data pasien cukup dikirim dengan teknologi sehingga mengurangi risiko kerusakan atau hilang di tengah jalan,” ungkapnya.

Meeurutnya, pasien pun tidak perlu lagi risau atau lupa untuk membawa dokumen ketika datang ke rumah sakit rujukan.

“Karena melalui telemedicine dapat mempercepat dan memudahkan sistem rujukan, membantu pertolongan pertama pada pasien sebelum dirujuk ke rumah sakit dapat membantu akses kesehatan bagi masyarakat yang jauh dari fasilitas kesehatan, membantu mengurangi kepadatan rumah sakit sehingga layanan di rumah sakit bisa lebih maksimal bagi pasien yang membutuhkan,” pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Desa (Kades) Oro-oro Ombo, Wiweko mengaku menyambut baik berkaitan kegiatan acara Sosialisasi Telemedicine yang digelar tersebut.

“Kegiatan ini sangat positif sekali, atas nama Pemerintah Desa Oro-oro Ombo bersama warga masyarakat tentunya saya sangat mendukung, karena Mbak KD dulu juga pernah membantu pipanisasi air bagi warga masyarakat,” ujar Wiweko.

Sementara itu, Rani Melia salah seorang warga Desa Oro-oro Ombo mengucapkan terimakasih atas kegiatan Sosialisasi Telemedicine yang dilaksanakan di desanya.

“Terus terang kami sebagai warga sangat berterimakasih sekali, karena melalui kegiatan acara hari ini tentunya kami semua dapat memahami, mengerti dan menambah wawasan tentang Telemedicine, jadi kami tidak perlu susah dan repot jika ingin berkonsultasi tentang pelayanan kesehatan,” ujar ibu dua anak ini. (Har)