BACATODAY.COM – Berbicara pendidikan saat ini memang sedang hangat-hangatnya, hadirnya Merdeka Belajar memang sebuah angin segar bagi para pendidik untuk teknik pembelajaran yang menyenangkan, dan juga menghadirkan banyak perubahan.
Uniknya, dalam Merdeka Belajar ini ada namanya teknik pembelajaran berdiferensiasi. Teknik ini merupakan pembelajaran yang menitikberatkan pada perbedaan dan keberagaman individu dalam suatu kelas yang berkaitan dengan karakter peserta didik, seperti minat, kesiapan, dan profil belajarnya.
Menitikberatkan di sini ialah memberikan kebebasan dan memenuhi kebutuhan peserta didik berdasarkan kesiapan belajar, minat dan preferensi belajar. Materi yang diajarkan sama namun bahan ajar, penyampaian, dan cara penilaiannya berbeda.
Berdiferensiasi dirancang untuk perbedaan tingkat pengetahuan peserta didik. Contohnya, dalam satu kelas terdapat beberapa peserta didik yang memiliki kecepatan respon menerima materi dengan baik saat guru menjelaskan lewat ceramah, sedangkan ada peserta didik yang lain dapat menerima materi ketika guru menggunakan audio dan visual, dan beberapa peserta didik lainnya ada yang suka membaca untuk mencari materi yang dipelajarinya, beberapa peserta didik lainnya juga dapat belajar dengan efektif apabila berkelompok dan berkolaborasi.
Keberagamaan dan kemampuan peserta didik yang berbeda seperti ini yang harus menjadi fokus guru sebelum melakukan proses pembelajaran, pendekatan diferensiasi dapat digunakan oleh setiap guru untuk menyesuaikan kebutuhan para peserta didiknya.
Melansir dari laman resmi Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Sumatera Selatan, terdapat empat faktor dalam pembelajaran diferensiasi ini, yaitu konten, proses, produk, dan lingkungan belajar.
Konten, merupakan materi pembelajaran yang akan disampaikan, dapat dengan visual, auditori, dan kinestetik. Menggunakan hal ini ke dalam pengajaran tentu membantu seorang guru dalam mengembangkan berbagai kontennya agar dapat diterima oleh semua peserta didik.
Proses, ini adalah bagaimana seorang guru dalam menyampaikan materinya dengan tepat kepada peserta didik di kelas. Penentuan proses ini juga disesuaikan dengan minat, kemampuan, dan tingkat pengetahuan peserta didik.
Mengapa hal ini harus disesuaikan dengan minat, kemampuan, dan tingkat pengetahuan peserta didik? Seperti yang ditulis di atas bahwa berdiferensiasi dirancang untuk sifat unik yang khas yang dimiliki oleh setiap peserta didik.
Produk, hal ini melibatkan metode untuk memahami materi yang akan disampaikan kepada setiap peserta didik. Pemahaman materi ini berdasarkan tes yang dilakukan oleh guru sebelumnya untuk mengetahui metode penilaian dan cara belajar yang peserta didik sukai. Jadi, pendekatan diferensiasi produk ini akan memberikan kepada peserta didik berbagai pilihan untuk menyesuaikan tingkat pemahaman terhadap pelajaran secara individual.
Kemudian ada lingkungan belajar, lingkungan belajar ada dua yaitu lingkungan belajar yang dapat meningkatkan pembelajaran dan lingkungan belajar yang dapat merusak pembelajar. Lingkungan belajar yang tenang dan kondusif akan meningkatkan hasil belajar, sedangkan lingkungan belajar yang bising akan dapat mengurangi konsentrasi peserta didik.
Ditambah faktor lingkungan seperti pencahayaan, suasana kelas, ukuran kelas, pengaturan papan, dan lain-lain, semuanya harus berkontribusi pada pencapaian prestasi belajar peserta didik.
Menurut Carol Ann Tomlinson’s dalam bukunya yang berjudul “The Equalizer”, menurutnya pembelajaran berdiferensiasi mirip dengan menggunakan tombol equalizer pada stereo atau pemutar CD. Untuk mendapatkan kombinasi suara terbaik biasanya kita perlu menggeser-geser tombol equalizer tersebut terlebih dahulu. Saat guru akan mengajar, perlunya kita menyesuaikan “tombol” dengan tepat untuk berbagai kebutuhan peserta didik akan menyamakan peluang mereka untuk mendapatkan materi, jenis kegiatan, dan menghasilkan produk belajar yang tepat di kelas.
Jadi, saat ini pembelajaran berdiferensiasi sangat pas untuk peserta didik zaman sekarang. Membuat proses pembelajaran berjalan optimal dalam memfasilitasi masing-masing peserta didik.
Sumber:
Laman resmi Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Sumatera Selatan.
https://pdo.ascd.org/LMSCourses/PD11OC138M/media/DI-Instruction_M5_Reading_Equalizer.pdf
Kelompok PPG Prajabatan 2023 Universitas PGRI Kanjuruhan Bahasa Indonesia:
Taufiqurrohman
Fatimah Ula Nur Fajri
Ike Karunia Safitri
Tri Wahyu Pujosakti
Livia Callista Putri