BACATODAY.COM – Industri skincare terus berkembang pesat, mencakup produksi, penjualan, dan pemasaran produk perawatan kulit. Bisnis kosmetik dianggap lebih menguntungkan karena inovasi yang terus-menerus dalam perpaduan bahan, kemasan, dan jenis produk. Mayoritas pengusaha skincare meraih kesuksesan berkat pertumbuhan pasar yang cepat, tren gaya hidup sehat, inovasi produk yang efektif, keahlian pemasaran yang kuat, dan faktor keberuntungan.
Daviena Skincare menjadi sorotan minggu ini setelah pemiliknya, Melvhinahusyanti, mengkritik PT. Ratansha Purnama Abadi di Instagram. Melvhinahusyanti menuduh perusahaan tersebut tidak beretika dalam bisnisnya. Daviena Skincare memiliki banyak cabang di berbagai kota seperti Jambi, Cianjur, Bandung, Jakarta, Manado, Sukabumi, Bengkulu, Bangka Belitung, dan Bitung. Produk mereka juga tersedia di Shopee dan situs resmi Davienaskincare.id.
Dalam cuitannya, Melvhinahusyanti menyatakan, “Bisa-bisanya merasa difitnah, bener-bener playing victim. Sudah jelas-jelas didepan mata 2 distriku sudah join, masa yang katanya yang punya pabrik besar gatau kode etik.”
Heni Sagara, pemilik PT. Sagara Purnama dan PT. Ratansha Purnama Abadi, menanggapi tuduhan tersebut dengan mengatakan, “Serba salah ya jadi owner pabrik skincare ini.. mau ngandelin yang maklon full…. Kadang bayarnya butuh banget toleransi, sampe bertahun-tahun.”
Kontroversi ini juga menarik perhatian publik, termasuk artis Nikita Mirzani yang berkomentar di Instagram, “OK, Aku masih Pantai, Jangan sampai aku turun bukit,” sambil tertawa.
Untuk diketahui, situs web affiliasi yang secara khusus berfokus untuk menjadi perantara Anda dengan produk eksklusif dari Daviena Skincare, yang bertujuan memudahkan pembeli dalam melakukan pembelian produk dengan cepat, nyaman, fleksibilitas, efisien dan transparan. (yog)