BACATODAY.COM – Generasi milenial bakal ikut meramaikan bursa Pilkada Kota Malang 2024 mendatang. Dia adalah pemuda asli Arema yakni Muhammad Rizky Wahyu Utomo (30) alias Rizky Boncel, seorang entertainer muda yang cukup dikenal di kalangan anak muda.
Rizky Boncel yang akrab dipanggil Boncel ini, selain dikenal sebagai seorang entertainer, juga dikenal sebagai konten kreator bahkan komedian. Bukan tanpa alasan dirinya memutuskan untuk meramaikan bursa Pilkada Kota Malang. Ada beberapa alasan serta keresahan sebagai anak muda yang harus disuarakan.
“Saya serius maju jadi bakal calon Wakil Wali Kota Malang. Saya bukan gimmick, berangkat dari keresahan saya pribadi. Saya sebagai anak muda Kota Malang saya melihat ada gap (jarak) antara Pemkot Malang dengan warganya,” ujarnya, Kamis (9/5/2024).
Rizky Boncel serius maju di Pilkada Kota Malang ini sebenarnya sudah terlihat sejak beberapa waktu lalu. Di beberapa titik di Kota Malang terpasang banner atau bisa disebut sebagai alat peraga kampanye (APK) bergambar dirinya yang lekat dengan nuansa politik.
Bahkan, untuk keperluannya maju di Pilkada Kota Malang ini, dirinya harus merogoh kocek tabungan menikahnya.
“Ya, saya terpaksa harus menggunakan uang tabungan untuk menikah, bisa sekitar Rp 10 juta. Namun, untuk sosialisasi dan kegiatan semacam ini, saya masih menggunakan hasil jerih payah saya, seperti honor MC atau job-job yang lain,” jelasnya.
Dirinya juga mengaku, bahwa sebenarnya kalangan birokrat atau pejabat pemerintah bukanlah orang jauh baginya. Artinya, dalam perjalanan karirnya menapaki dunia hiburan, ia mengaku memiliki sejumlah relasi dari kalangan pejabat.
Sayangnya, kedekatannya dengan birokrat, tidak cukup berdampak dalam mengatasi keresahannya sebagai anak muda di Kota Malang. Diantaranya, keresahan yang ia terima dari rekannya di kalangan pemuda atas permasalahan yang ada di Kota Malang.
“Karena kedekatan saya dengan pemerintah, sebenarnya banyak potensi yang belum dapat disentuh oleh para pejabat. Bahkan dalam komunikasi yang terbangun terkesan ada gap antara pemerintah dan pemuda,” terangnya.
Tidak menutup kemungkinan jika keresahan tersebut bisa disuarakan jika dirinya berkesempatan bisa masuk di dalam sistem pemerintahan. Tentunya, agar kalangan pemuda yang ia wakili bisa turut berkolaborasi untuk membangun Kota Malang lebih baik.
“Kalau kita tidak masuk ke sistem, kita hanya cuma bisa kowar-kowar saja. Saya maju, sebisa mungkin jadi. Semoga niat saya, bisa merubah Kota Malang menjadi yang lebih baik lagi,” urainya.
Namun demikian, masuk dalam lingkaran pemerintahan bukan menjadi satu-satunya jalan untuk mengawal jalannya pemerintahan. Dalam hal ini, dirinya mengajak pemuda di Kota Malang untuk terus membangun Kota Malang, sekalipun ia gagal maju di Pilkada Kota Malang.
“Yang utama itu bukan hanya bermanfaat bagi saya sendiri, tapi juga bermanfaat bagi orang lain se-Kota Malang,” bebernya.
Kendati sudah mentasbihkan diri untuk maju dalam perebutan kursi N2, ia mengaku masih belum mendaftar ke partai politik (parpol) manapun. Termasuk juga dirinya, belum memutuskan apakah nantinya maju melalui jalur independe atau jalur partai.
“Kalau komunikasi dengan parpol sudah, tetapi masih sebatas komunikasi saja. Saya terbuka, apakah nanti maju dengan parpol atau independen. Setidaknya, sebagai anak muda Kota Malang, saya sudah mau bergerak,” tandasnya.
Sejauh ini Rizky Boncel, masih belum melakukan pendekatan dengan masyarakat Kota Malang, dan rencanya dirinya akan melakukan pendekatan di setiap kelurahan.
Pewarta : Rohim Alfarizi
Editor/Publisher: Aan Imam Marzuki