BACATODAY.COM – Setiap tanggal 20 Mei kita warga Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Presiden Soekarno menetapkan Harkitnas pada tahun 1959 untuk mengenang berdirinya organisasi Budi Utomo pada tahun 1908, yang dianggap sebagai awal dari pergerakan nasional Indonesia.
Namun, tahukah kalian bahwa ada beberapa hal menarik seputar Hari Kebangkitan Nasional yang mungkin belum banyak diketahui banyak orang? Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
1. Budi Utomo bukanlah organisasi pertama yang didirikan oleh bangsa Indonesia.
Sebelumnya, sudah ada organisasi seperti Sarekat Dagang Islam (SDI) yang didirikan oleh H.O.S. Tjokroaminoto pada tahun 1905, dan Indische Partij yang didirikan oleh E.F.E. Douwes Dekker, Ki Hadjar Dewantara, dan Soewardi Soerjaningrat pada tahun 1912. Namun, Budi Utomo dianggap sebagai organisasi pertama yang bersifat nasional dan memperjuangkan kepentingan bangsa Indonesia secara keseluruhan.
2. Budi Utomo awalnya bernama Boedi Oetomo, yang berarti “usaha yang baik”.
Nama ini dipilih oleh Dr. Soetomo, salah satu pendiri organisasi tersebut, yang terinspirasi oleh buku berjudul “Boedi Oetomo” karya Raden Ngabehi Ranggawarsita, seorang pujangga Jawa terkenal. Nama ini kemudian diubah menjadi Budi Utomo pada tahun 1910 untuk menyesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia yang baru.
3. Budi Utomo didirikan oleh para mahasiswa STOVIA (Sekolah Dokter Jawa).
para mahasiswa STOVIA yang merasa prihatin dengan kondisi bangsa Indonesia yang tertinggal dan tertindas oleh penjajah Belanda. Mereka ingin meningkatkan kesejahteraan dan martabat bangsa Indonesia melalui bidang sosial, ekonomi, dan budaya. Salah satu program utama Budi Utomo adalah mendirikan sekolah-sekolah untuk rakyat pribumi, terutama di daerah pedesaan.
4. Budi Utomo tidak hanya beranggotakan orang-orang Jawa, tetapi juga dari berbagai suku dan daerah di Indonesia.
Beberapa tokoh penting dari organisasi ini adalah Dr. Tjipto Mangoenkoesoemo dari Jawa Tengah, Dr. Abdul Rivai dari Sumatera Barat, Dr. Cipto Mangunkusumo dari Jawa Barat, dan Dr. R.M. Tirto Adhi Soerjo dari Yogyakarta. Selain itu, Budi Utomo juga memiliki cabang-cabang di berbagai wilayah seperti Aceh, Sumatera Selatan, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
5. Budi Utomo memiliki peran penting dalam membangkitkan semangat nasionalisme dan kesadaran politik bangsa Indonesia.
Organisasi ini menjadi contoh dan inspirasi bagi organisasi-organisasi lain yang muncul kemudian, seperti Sarekat Islam, Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, dan lain-lain. Budi Utomo juga menjadi cikal bakal dari Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan oleh Soekarno pada tahun 1927. (Tri Wahyu/red)