Politisi NasDem: Kota Malang Butuh Pimpinan yang Belum Pernah Tersandung Kasus Hukum

Politisi NasDem Kota Malang, Dito Arief. (foto: BacaToday)

BACATODAY.COM – Dinamika Pilkada Kota Malang 2024 terus bergulir. Baru-baru ini, banyak yang menginginkan Kota Malang dipimpin oleh orang yang bersih dan tidak pernah tersandung kasus hukum.

Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasdem Kota Malang, Dito Arief mengajak masyarakat untuk bersama menyukseskan Pilkada Kota Malang. Yakni dengan cara bijak dalam menentukan pilihan yang nantinya bisa terus melanjutkan pembangunan di Kota Malang.

Dito menyebut, Kota Malang bisa disebut miniatur Indonesia. Sebab, dalam hal ini Kota Malang selalu disorot oleh pusat dalam hal apapun.

Oleh karena itu, Dito mengatakan bahwa Kota Malang sangat memerlukan pemimpin yang tidak memiliki rekam jejak negatif dan tidak punya masalah hukum di masa lalu. Terlebih, Kota Malang sangat kental dikenal sebagai kota pendidikan.

“Kota Malang Kota Pendidikan, banyak kampus banyak orang pintar. Artinya stok pemimpin di Kota Malang ini sebetulnya banyak,” ujar Dito, Senin (16/9/2024).

Sedangkan dari tiga paslon yang akan berlaga di Pilkada Kota Malang November mendatang, Dito memastikan bahwa Partai Nasdem bersama 13 partai yang berkoalisi, bersepakat untuk mengusung pasangan calon (paslon) yang bersih dari rekam jejak negatif dan beban masa lalu. Yakni pasangan Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin.

Bicara pengalaman masa lalu, Dito mengaku Kota Malang sempat didera track record negatif ihwal tsunami korupsi yang juga menyeret pimpinan tertinggi Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Dimana saat itu ada 41 anggota DPRD Kota Malang yang dipenjara, dan selanjutnya eksekutif yang turut terseret.

“Kalau kemarin ada masalah yang jelas-jelas itu memalukan Kota Malang, 41 anggota dewan bersama Wali Kota dan beberapa Kepala OPD (organisasi perangkat daerah) masuk (kasus korupsi), kemudian sekarang berkontestasi lagi,” jelas Dito.

Alasan lain jika Kota Malang dipimpin orang yang benar-benar belum bersih, Dito mengkhawatirkan jika ada kasus lain yang masih belum tuntas. Sehingga, ia sangat tak berharap jika masyarakat terkesan seperti sedang bertaruh untuk memilih calon pemimpin Kota Malang.

“Apakah secara etika masyarakat bisa menerima? Apakah tidak ada pemimpin yang lebih baik? Jangan sampai terulang kembali. Kita tidak mau gambling pada masyarakat, memilih pemimpin yang bisa jadi tersandera kasus hukum yang lain,” tutur politisi Nasdem ini.

Dalam hal ini Dito meyakini bahwa Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin tidak memiliki rekam jejak negatif. Bahkan, ia percaya bahwa sebelumnya keduanya belum pernah tersandung kasus hukum.

“Kota Malang butuh pemimpin yang bebas dari beban masa lalu, sehingga ketika ada pemimpin kota malang ke depan bisa totalitas dalam memimpin, tidak ada keraguan, masyarakat tidak gambling untuk memilih calon yang ada,” tukas Dito. (yog)