Abah Anton Kunjungi Ndalem Pesantren Luhur, Perkuat Konsep Toleransi Dan Gelar Diskusi Potensi Keberagaman Kota Malang

Calon wali kota H. Anton atau Abah Anton saat berkunjung ke Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang (LTPLM), Sumbersari, Kota Malang, Kamis (21/11/2024). (ist)

BACATODAY.COM – Calon wali kota H. Anton atau yang akrab disapa Abah Anton berkunjung ke Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang (LTPLM), Sumbersari, Kota Malang, Kamis (21/11/2024), untuk mempererat silaturrahmi.

Calon Wali Kota Malang yang dikenal sebagai tokoh peduli wong cilik tersebut disambut Pengasuh Pesantren Luhur, Moh Danial Farafish, S.Ag., S.H., M.Ag., atau disapa Gus Danial. Hadir juga Cahyadin yang akrab disapa Gus Dien yang merupakan Dzurriyah dari ulama salah satu pendiri NU KH A. Wahab Chasbullah.

Abah Anton mengatakan, bahwa selain mempererat silaturrahmi, ia juga berdiskusi tentang konsep memperkuat toleransi dan kerukunan di Kota Malang yang plural ini.

“Soalnya, jika hal tersebut dikelola dengan tepat maka akan menjadi potensi besar, yaitu masyarakat yang guyub, tenggang rasa dan akhirnya menjadi teladan bagi daerah lain,” ungkapnya.

Dijelaskan Abah Anton, besarnya jumlah mahasiswa dari berbagai daerah, bahkan dari luar negeri, menjadikan Kota Malang tempat bertemunya beraneka ragam budaya, gagasan yang harus dikembangkan dalam bingkai semangat Bhineka Tunggal Ika.

“Saya salut dengan Luhur sebagai pesantren ahlussunnah wal jamaah namun sangat terbuka dengan konsep pluralisme kebangsaan, sehingga anak bangsa dari mana pun bisa berdiskusi di sini, “imbuhnya.

Menurut Abah, sinergi antara Ulama-Umara merupakan hal yang positif untuk kemajuan daerah.

“Membumikan semangat persatuan di kota yang plural, kata Abah Anton, merupakan komitmen yang akan diwujudkan secara nyata. Apalagi memajukan Kota Malang dengan mengedepankan kepentingan rakyat dalam bingkai kebersamaan seluruh komponen masyarakat, merupakan komitmen utama saya, ” urai Abah Anton.

Sementara Gus Danial menyambut baik jalinan sillaturrahmi tersebut. Ia bahkan mengakui pada era kepemimpinan Abah Anton Kota Malang maju dan kondusif, “Pemimpin harus aktif membangun silaturrahmi, peduli pada masyarakat bawah, dan serius membangun daerah,” ungkapnya.

Gus Danial merasa bahwa inilah yang dikatakan sebagai esensi Malang Bermartabat.
“Bukan hanya memiliki, saya menilai Abah Anton juga sudah menerapkan komitmen itu,” tandas Gus Danial.

Pewarta: Nedi Putra AW