Pasangan Abah Anton-Dimyati Diyakini Mampu Datangkan CSR Untuk Pembangunan Kota Malang

Calon Wakil Wali Kota Malang, Dimyati Ayatollah (baju putih), bersama warga RW 11 Kelurahan Madyopuro Kota Malang. (ist)

BACATODAY.COM – Warga RW 11 Kelurahan Madyopuro Kota Malang sepakat jika pasangan Abah Anton – Dimyati (ABADI), diyakini mampu membawa kembali Corporate Social Responsibility (CSR) untuk menunjang pembangunan di Kota Malang. Hal ini ditegaskan Calon Wakil Wali Kota Malang, Dimyati Ayatollah. Dia menyampaikan, bahwa dirinya terbiasa bekerja dengan kecepatan dan ketepatan untuk menangani persoalan di lapangan, yang dilakukan saat menjadi direktur perusahaan Jepang. “Jika salah melayani maka berakibat fatal, makanya butuh kecepatan dan ketepatan dalam melayani masyarakat,” ujarnya.

Atas dasar itulah yang membuat Abah Anton memintanya untuk pulang ke Malang. “Abah Anton minta ilmu yang saya miliki dijalankan untuk kota Malang, dan alhamdulillah karena keikhlasan dan kecocokan, sehingga saya bersedia untuk mendampingi Abah Anton,” tukas pria asli Mergosono ini.

Dimyati menilai selama ini Kota Malang tidak meminta CSR yang ia kelola. “Padahal dana CSR itu bisa dimanfaatkan untuk kesehatan dan sosial dan pendidikan, yang nanti akan kita lakukan agar pembangunan di Kota Malang semakin cepat,” urai Dimyati.

Ia menyebut vsi misinya adalah Kota Malang Nyaman, Maju Bermartabat Agamis Amanah dan Dinamis. Dimyati juga meyakinkan masyarakat dengan membuat master plan untuk mengelola kawasan heritage, penataan kabel, serta jalan kembar yang sudah sambung Gadang. “Itu akan direalisasikan, termasuk merawat kembali kampung tematik yang sudah mulai pudar dengan dana CSR tersebut,” tambahnya.

Ir. Teguh Utomo MT, dosen Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB), yang hadir menanggapi pernyataan Dimyati soal CSR. Ia menyampaikan pentingnya keberlanjutan pembangunan dengan CSR. Teguh menyatakan bahwa di masa kepemimpinan Abah Anton sebelumnya, penggunaan dana CSR sangat efektif untuk pembangunan infrastruktur kota. “Pembangunan mengandalkan dana CSR, APBD terbatas dan bisa habis untuk operasional. Saya sangat sepakat bahwa pembangunan kawasan bisa dilakukan melalui dana CSR,” ujarnya.

Namun, menurut Teguh, saat ini tantangan bagi pemerintah adalah menemukan mitra yang tepat dalam pelaksanaan CSR. Menurut Teguh, kekuatan jaringan (networking) sangat dibutuhkan untuk memastikan keberhasilan program-program pembangunan, yang ia rasa hal itu dimiliki oleh pasangan ABADI. “Harus ada dana lainnya, karena mencari mitra itu sulit. Kekuatan network sangat dibutuhkan. CSR harus dikerjakan dengan baik agar manfaat dan barokahnya bisa dirasakan masyarakat luas,” tegasnya

Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat Kota Malang, HM. Imron, menambahkan, bahwa ia yakin bahwa pasangan ini dapat memperjuangkan kepentingan masyarakat. Dukungannya bukan sekadar kemauan pribadi, tetapi berdasarkan permintaan dari para kiai yang memandang Abah Anton sebagai sosok pemimpin yang tepat. “Saya diminta para kiai untuk mendukung Abah Anton. Ini bukan semata-mata kemauan pribadi, tapi atas permintaan para kiai,” ujar Imron.

Selain itu, Imron juga menekankan pentingnya memilih pemimpin dengan niat ibadah.
“Memilih pemimpin harus diniatkan ibadah, insyaallah berpahala, bisa melakukan amanah dengan baik dan benar,” tambahnya. Ia menekankan bahwa Abah Anton, yang juga dikenal memiliki komitmen tinggi untuk amanah dan peduli terhadap rakyat kecil (wong cilik), siap menjalankan tanggung jawabnya jika terpilih sebagai Wali Kota Malang.

Pewarta: Nedi Putra AW