BACATODAY.COM -Terkait berita viral Dosen Pengelola PKBM diamankan Densus 88, Pendiri Negara Islam Indonesia (NI)I Crisis Center, yang juga mantan aktifis radikalis, Ken Setiawan, menyebut jika virus radikalisme bisa menimpa siapa saja.
“Virus radikalisme dan terorisme bisa menimpa siapa saja, tidak pandang sisi usia, pendidikan dan profesi, termasuk seorang dosen yang juga berprofesi sebagai advokat serta pengelola PKBM juga bisa terpapar virus radikalisme,” tegas Ken, kepada BacaToday.com, Minggu (4/6/2023).
Untuk diketahui, muncul berita menghebohkan, Densus 88 Anti Teror menangkap terduga teroris di Dusun Susukan Kidul, Desa Gladang, Rogojampi, Banyuwangi, Jawa Timur. SN, yang juga advokat, dosen dan pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
Dikatakannya, sejatinya PKBM selama ini dikenal menjadi wadah bagus untuk masyarakat melakukan berbagai kegiatan pembelajaran memberikan pemberdayaan potensi, menggerakkan pembangunan di bidang sosial, ekonomi, dan budaya.
Ia mengungkapkan, belum lama juga ditangkap Densus, seorang kepala sekolah dan guru di Sekolah Dasar Islam Terpadu di beberapa daerah.
Ini yang akhirnya mencoreng nama lembaga PKBM dan SDIT seolah semuanya terlibat jaringan terorisme, padahal tidak semuanya terlibat.
Diharapkan pemerintah mengevaluasi dan menindak lembaga pendidikan dan pesantren yang tidak jelas agar paham-paham radikalisme tidak bisa menyusup ke lingkungan pendidikan.
Termasuk mengevaluasi Pesantren Al-Zaytun di Indramayu yang sudah jelas makar dan menyimpang dari ajaran Islam pada umumnya, namun faktanya seolah ada pembiaran dari pemerintah.
Diungkapkannya, jika tidak tegas maka jangan berharap kasus terorisme akan bisa berakhir, ibarat sebuah pohon yang berbuah lalu dipetik buahnya, tapi akarnya tidak dicabut maka setiap musim pohon itu akan tetap berbuah.
“Terorisnya ditangkap, namun pemahaman radikalisme dibiarkan, maka otomatis teroris akan tetap ada dan subur di Indonesia,” pungkasnya.(had/red)