Dubes RI untuk Mesir di Wisuda UMM: “Ini Bukan Akhir, Tapi Awal Perjuangan Generasi Perubahan”

Dubes RI untuk Mesir Dr. (HC) Luthfi Rauf, M.A saat menyampaikan orasi ilmiahnya di hadapan ribuan wisudawan UMM. (ist)

BACATODAY.COM – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar Wisuda ke-118 dengan nuansa istimewa, Kamis (19/6). Ribuan mahasiswa dari jenjang vokasi, sarjana, hingga pascasarjana dikukuhkan dalam momen yang bukan sekadar selebrasi kelulusan, melainkan penanda awal perjuangan generasi muda menghadapi dunia global yang penuh tantangan.

Sorotan utama datang dari orasi ilmiah Duta Besar Republik Indonesia untuk Mesir, Dr. (HC) Luthfi Rauf, M.A., yang hadir bersama jajaran KBRI Mesir dan tokoh pendidikan nasional. Dalam pesannya, Luthfi menekankan bahwa wisuda bukanlah titik akhir, tetapi awal perjuangan intelektual dan moral anak bangsa dalam membangun peradaban.

“Pendidikan bukan sekadar proses memperoleh gelar, tapi gerbang menuju masa depan yang beradab dan manusiawi. Ilmu adalah obor peradaban,” tegas Luthfi dalam pidatonya di hadapan ribuan wisudawan dan tamu undangan.

Dalam konteks keislaman, ia merujuk Alquran surat Al-Mujadalah ayat 11, yang menegaskan kemuliaan orang-orang berilmu. Ia memuji sistem pendidikan UMM yang mampu mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu umum sebagai satu kesatuan yang visioner.

UMM juga disebutnya sebagai contoh nyata pendidikan Islam holistik yang kini telah berkiprah global melalui lembaga seperti Muhammadiyah Australian College di Australia. Menurutnya, nilai-nilai Muhammadiyah membuktikan relevansi dalam membentuk SDM unggul berwawasan dunia.

Tidak hanya soal pendidikan, Luthfi turut mengajak lulusan untuk siap menghadapi tantangan dunia: rivalitas geopolitik, perubahan iklim, hingga revolusi digital.

“Generasi muda harus menjadi navigator perubahan, bukan sekadar pelintas pasif. Saya harap lulusan UMM menjadi pelaku dalam membangun ekonomi syariah, literasi digital, dan menjawab isu-isu global. Ini adalah awal perjuangan,” serunya penuh semangat.

Sementara itu, Rektor UMM Prof. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si., menegaskan bahwa UMM terus mengembangkan konsep scientific living organism – sebuah ekosistem pendidikan yang dinamis, kolaboratif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.

“Kami memadukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kolaborasi lintas sektor melalui pendekatan quadruple helix. Lulusan UMM harus siap menjadi agen perubahan di tengah masyarakat,” ujar Nazaruddin. (him/rmp)