
BACATODAY.COM – Pondok Pesantren Internasional Abdul Malik Fadjar (PPI-AMF) tahun pelajaran 2024/2025 merupakan tahun pertama menerima santri baru.
Penerimaan santri baru ini, berlangsung di aula Pondok Pesantren Internasional Abdul Malik Fajar (PPI-AMF), dihadiri orang tua dan wali santri yang diagendakan untuk serah terima santri baru kepada pengurus PPI AMF.
Direktur PPI AMF Dr. Suprat M.Ed. mengajak para orang tua untuk ikut berdoa dan mendoakan anak-anaknya agar mampu memunculkan tekad dan harapan tinggi menjadi orang sukses.
Menurutnya, memasukkan putra putrinya ke PPI AMF merupakan investasi masa depan anak-anak, termasuk masa depan umat.
“Kesuksesan tidak akan bisa diraih tanpa tekad dan keyakinan penuh. Maka wasilah kita dengan menyandarkan semuanya pada Allah dan mendoakan anak-anak, insyaallah mereka akan jadi anak-anak kuat dan baik serta sukses di masa depan,” ujarnya, Sabtu (13/7/2024).
Ia menegaskan, pengalaman Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dalam mengelola pendidikan dan mengabdi pada umat tidak perlu diragukan lagi.
“Pengelolaan PPI-AMF berkolaborasi antara PWM, dan UMM. Keduanya tentu akan memberikan yang terbaik untuk memastikan kebaikan para santri dan santriwati. Tahun pertama ini kami menerima puluhan santri baik SMP maupun SMA,” jelasnya.
Hal serupa juga dikatakan oleh Wakil Rektor I UMM Prof. Akhsanul In’am di depan para wali santri. Menurutnya, PPI AMF merupakan tempat yang tepat sebagai lokasi pendidikan para santri.
Apalagi direktur dan wakil direkturnya merupakan lulusan luar negeri. Maka, akan ada banyak hal-hal baru yang menunjang dan mampu menciptakan iklim internasional di pondok pesantren ini.
“Allah itu memposisikan umatnya berdasarkan dua hal, yakni kadar iman dan ilmu. Insyaallah, PPI AMF bisa menjadi jalan bagi putra putri bapak ibu untuk mendapatkan keduanya. Hingga nanti mampu menjadi kader Islam dan Muhammadiyah yang terbaik,” terang In’am.
Ia juga bercerita, bahwa dulu saat almarhum Prof Malik Fadjar masih sehat, memiliki impian adanya lembaga seperti PPI AMF. Namun sayang, impian tersebut belum bisa dilaksanakan hingga beliau berpulang.
“Kami sivitas akademika UMM mendengar rancangan beliau dan akhirnya alhamdulillah bisa mewujudkannya dengan mengakuisisi tanah dan gedung ini. Kemudian dihibahkan pada PWM Jatim dan mendirikan PPI AMF,” terangnya.
Dalam masa taaruf santri tersebut hadir pula Wakil Ketua PWM Dr. Hidayatullah, M.Si. Dikatakan, bahwa persyarikatan Muhammadiyah memang diproyeksikan untuk masa yang tak terbatas. Muhammadiyah juga merupakan gerakan Islam, dakwah, tajdid, dan tanwir.
“Gerakan Muhammadiyah juga tidak memiliki batas geografis. Ada lebih dari 30 cabang istimewa Muhammadiyah di berbagai negara, termasuk Aisyiyah, IMM bahkan IPM. Di setiap cabang tersebut juga pasti memiliki amal usaha. Bahkan Muhammadiyah memiliki perguruan tinggi di luar negeri seperti di Malaysia dan Australia,” tambahnya.
Kontribusi Muhammadiyah di Indonesia juga signifikan, termasuk di bidang pendidikan. Ada puluhan ribu lembaga pendidikan yang dimiliki Muhammadiyah di seluruh Indonesia.
Di Jawa Timur, ada lebih dari 1035 lembaga pendidikan mulai dari SD hingga SMA. Salah satunya PPI AMF ini yang dirancang dengan iklim internasional.
Hidayatullah juga mengajak para santri untuk yakin dan memiliki cita-cita sebagaimana pesan Abdul Malik Fadjar.
“Saya ingat dulu saat diajar Pak Malik. Beliau berpesan bahwa kita boleh tidak memiliki apa-apa, tapi kita harus tetap memiliki cita-cita,” paparnya.
Sementara, salah satu wali santri dari santriwan bernama Fajar, Yaya berharap anaknya mendapat ilmu yang barokah.
“Alasan anak masuk PPI AMF karena dekat dengan rumah, selain itu sudah kenal dengan pengelola pondok, harapannya anak masuk PPI AMF ini bisa mendapatkan ilmu yang barokah,” tandasnya.
Pewarta : Rohim Alfarizi
Editor/Publisher: Aan Imam Marzuki